Assalamualaikum Sobat JARINGAN ,ini adalah story pertamaku mengenai "MATERI CISCO PACKET TRACER " , ya walaupun sebelumnya sudah pernah buat tapi yang kali ini itu beda dari yang sebelumnya , Oh iya bagi yang belum tau mengenai CISCO apasi ,buat apasi ini silahkan simak dan ikuti Tutorialnya dengan baik ,Bagi yang udah tau silahakan ditambah lagi pengetahuanya supaya lebih tau
thank you
-
=====
BY Noval Ramadhana Ridha Eislam
Alhamdulillah buku ini dapat terselesaikan tanpa ada halangan suatu apapun . Buku ini adalah buku penunjang
untuk belajar ilmu jaringan khususnya CISCO.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- - Dalam buku ini Dituliskan dalam teori maupun praktek serta step by step sehingga mudah diikuti.
Dan dalam CISCO,materinya bisadibilang adalah yang paling lengkap
- Saya Menyadari bahwa Makalah blogger ini memiliki banyak kekurangan dan oleh karena itu demi kesempuranaan makalah ini ,Saya ingin kalian untuk berkomentar ,Kritik serta saran kalian guna nanti nya saya memperbaiki :)
- Terimakasih ,dan semoga makalah ini bisa memberikan ilmu serta pengetahuan yang luas tentunya positif bagi kita semua AMINN....
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB 1 ------------|
A. Pengertian
B. Latar Belakang
C. Maksud dan Tujuan
D. Proses dan Tahapan
BAB 2 ------------| Network
A. Ethernet Cable
B. Pengenalan IP Address
C. pengertian TCP/IP
D. OSI Layer
E. Subnetting
F. Perbedaan Hub,Swith ,Router,dan Bridge
↳↳
BAB 3 ------------| Switching A. Perintah Dasar Switch & Router Cisco
B. Konfigurasi Password pada Cisco
C. Virtual LAN (VLAN)
D. Trunking VLAN
E. Inter-VLAN - Router on a Stick
F. DHCP
F. DHCP
BAB 4 -----------| Routing
A. Stastic Routing
B. Default Routing
C. Dynamic Routing
=======================================================================
B. Default Routing
C. Dynamic Routing
=======================================================================
BAB 1
A .PENGERTIAN
CISCO PACKET TRACER Adalah Simulator alat alat jaringan cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer.Tujuan Utamanya adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar bisa memahami prinsip jaringan komputer ,serta orang lain yang bertugas mengkonfigurasi jaringan diluar sana.
B. Latar Belakang :
1) Dowload Cisco sesuai kapasitas laptop atau PC kalian
2) Buka Cisco Packet Tracernya
3)
4)
Agar bisa memahami cara kerja cisco packet tracer dengan baik dan benar.
C. Maksud Dan Tujuan :
Ingin mengetahui langkah kerja pada software tersebut
D. Proses dan Tahapan :1) Dowload Cisco sesuai kapasitas laptop atau PC kalian
2) Buka Cisco Packet Tracernya
3)
kemudian klik pada kiri pojok bawah pilih yang switch standar saja .kali ini kita akan melakukan konfigurasi awal
========================================================================
kita kasih komputer 1 dan kita kasih cable straight untuk mengubungkan sebuah 1 switch dan 1 buah Pc utama dan kalau sudah kita konfigurasi langkah awal yang harus kita mulai adalah ketik "en"yang berarti enable yang artinya aktif ->untuk mengkatifkan
========================================================================
========================================================================
5)
misal
PC 1 dengan IP : 192.168.20.1
untuk Subnetmask nya : 255.255.255.0
PC 2 dengan IP : 192.168.20.2
untuk Subnetmask nya :255.255.255.0
=======================================================================
kemudian kita ping melalu Command Prompt
100% Reply
========================================================================
kemudian kita setting pada pc yang utama (nomer 1 )
kita klik pada icon pc nya trus kita masuk ke desktop kemudian pilih statis kita masukan IPmisal
PC 1 dengan IP : 192.168.20.1
untuk Subnetmask nya : 255.255.255.0
PC 2 dengan IP : 192.168.20.2
untuk Subnetmask nya :255.255.255.0
=======================================================================
100% Reply
========================================================================
BAB 2
A.Ethernet CABLEUjung kabel 1 adalah kabel straight sedangkan Ujung kabel 2 adalah cross
Bedanya apa ??
Kesimpulan : jadi IPv6 adalah generasi baru dari sebelumnya yaitu IPv4 ,dan sebagai solusi akan keterbatasan alamat
D. OSI Layer
E. Subnetting
A.Ethernet CABLEUjung kabel 1 adalah kabel straight sedangkan Ujung kabel 2 adalah cross
Bedanya apa ??
Kabel STRAIGHT umumya digunakan untuk mengghubungkan koneksi yang berbeda dari Port pada Switch / Hub ,
Kabel CROSS biasa digunakan untuk koneksi point to point antara 2 komputer yang sama di hubungkan lewat ethernet Card.(Seperti Lan)
B. Pengenalan IP Address
ip address adalah internet protokol address Merupakan deretan angka Biner antara 32bit sampai 128bit ,yang digunakan sebagai alamat identifikasi sebuah jaringan komputer. IP tersebut memiliki identitas numerik yang akan dilabelkan di Router ,Switch ,dll yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan IP sebagai sarana komunikasi
↳ Apa si fungsi dari IP
↳ Jenis IP address A) IP Private digunakan untuk jaringan lokal
B) IP Publik digunakan untuk jaringan internet
ip address adalah internet protokol address Merupakan deretan angka Biner antara 32bit sampai 128bit ,yang digunakan sebagai alamat identifikasi sebuah jaringan komputer. IP tersebut memiliki identitas numerik yang akan dilabelkan di Router ,Switch ,dll yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan IP sebagai sarana komunikasi
↳ Apa si fungsi dari IP
1) IP Address digunakan sebagai alat untuk identifikasi suatu Host atau antarmuka suatu jaringan
2) IP Address Sebagai alamat lokasi jaringan.
B) IP Publik digunakan untuk jaringan internet
1) IPv4 (ip versi 4) -> terdiridari 32-bit dan Dimana jumlah host didapatkan dari 256 kemudian dipangkat 4 dengan begitu nilai max alamat ip untuk versi 4 ini yaitu 255.255.255.255 yang mana nilai tersebut dihitung mulai nol ,dengan begitu nilai yang bisa ditampung adalah 256 x 256 x 256 x 256 dengan total 4.294.967.296 Host 2) IPv6 (ip versi 6) -> internet Protokol versi6 ini adalah protokol internet generasi baru yang enggatikan IPv4 terdiridari 128-bit dan jumlahnya Tak terhingga/ Triliun.....
Kesimpulan : jadi IPv6 adalah generasi baru dari sebelumnya yaitu IPv4 ,dan sebagai solusi akan keterbatasan alamat
C. PENGERTIAN TCP/IP
Adalah suatu perangkat lunak jaringan komputer (Networking software) yang terdapat dalam sistem,dan dipergunakan dalam komunikasi data dalam local area Network (LAN) maupun Internet. TCP/IP singkatan dari Trasnmission Control Protocol dan IP adalah Internet Protocol ,Menjadi satu nama karena fungsinya selalu bergandengan antara satu sama lain dalam komunikasi Data tentunya
D. OSI Layer
Ada 7 tingkatan layer dari bawah layer 1 adalah physical sampai layer 7 application
Application layer:
Menyediakan antarmuka antara aplikasi dan protokol. Misal browser dengan http. Putty dengan telnet. dst.
Menyediakan antarmuka antara aplikasi dan protokol. Misal browser dengan http. Putty dengan telnet. dst.
Presentation layer:
Mendefinisikan dan menentukan format seperti ASCII, text, binary, JPEG. Juga enkripsi.
Mendefinisikan dan menentukan format seperti ASCII, text, binary, JPEG. Juga enkripsi.
Session layer:
Mendefinisikan bagaimana komunikasi dimulai, dikontrol dan dihentikan (oleh karena itu disebut session).
Mendefinisikan bagaimana komunikasi dimulai, dikontrol dan dihentikan (oleh karena itu disebut session).
Transport layer:
Host to host connection, pembentukan koneksi, disini terjadi error recovery dan flow control.
Host to host connection, pembentukan koneksi, disini terjadi error recovery dan flow control.
Network layer:
Memiliki 3 fungsi utama, pengalamatan logic, routing, dan menentukan rute terbaik.
Memiliki 3 fungsi utama, pengalamatan logic, routing, dan menentukan rute terbaik.
Data link layer:
Menentukan aturan ketika perangkat mengirim data melalui media kabel/nirkabel.
Menentukan aturan ketika perangkat mengirim data melalui media kabel/nirkabel.
Physical layer:
Menentukan karakteristik fisik media, seperti nilai tegangan, konektor, jumlah pin, dst.
Menentukan karakteristik fisik media, seperti nilai tegangan, konektor, jumlah pin, dst.
E. Subnetting
Subneting adalah membagi menjadi suatu netwok menjadi subnetwork yang lebih
kecil. Inilah yang disebut subnet,Subneting juga mempermudah dalam pengelolaan dan kinerja jaringan.
Fungsi Subnetting Fungsi Subnetting antara lain
Apasi subnetmask itu ??Subnet mask adalah penentu porsi Network ID dan Host ID pada deretan kode biner. Fungsi subnet mask ini adalah untuk membedakan Network ID dengan Host ID dan menentukan alamat tujuan paket data apakah lokal atau remote.
Misal ada ip 192.168.2.172/26 maka subnetmask atau netmask nya adalah /26 =
Total IP ini dihitung dari Host ID. Dari contoh soal, didapat Host ID ada 6bit. Karena
IPv4 32bit jadi 32-26 sisa 6. Sehingga maksimal IP didapat 2^6=64.
Rumus menghitung maksimal IP: 2^Host ID
JUMLAH SUBNET
Jumlah subnet dihitung dari Net ID. Karena Net ID subnet /26 adalah 26 maka
Subnet ID nya 2. Loh kok bisa? Karena Net ID 26 dikurangi 24 karena kelas C jadi
2. Intinya klo kelas C dikurangi 24, kelas B dikurangi 16, kelas A dikurangi 8.
InshaAlloh akan lebih paham dalam pembahasan soal selanjutnya sob. Didapat
banyak subnetnya adalah 2^2=4 subnet.
Rumus menghitung banyak subnet dengan rumus: 2^subnet ID
MENETUKAN IP DAN BROADCAST
Karena soalnya IP 192.168.2.172, maka gak mungkin termasuk subnet/network
pertama karena 72>64. Jadi IP tersebut masuk ke subnet ke berapa ya? Kita hitung
aja kelipatan 64. IP Network pasti paling awal dan broadcast paling akhir.
Gampangnya ip network setelahnya dikurang 1 itulah broadcast.
IP Network Broadcast
1 192.168.2.0 0 192.168.2. 63
2 192.168.2. 64 192.168.2. 127
3 192.168.2. 128 192.168.2. 191
4 192.168.2. 192 192.168.2. 255
Jadi IP 192.168.2.172 masuk dalam subnet ke 3 dengan ip network 192.168.2.128
dan broadcastnya 192.168.2.191.Cara Menghitung IP Address Kelas C
Mari kita bahas cara cepat menghitung IP Address. Untuk pertama-tama dimulai dari cara menghitung subnet IP Address kelas C.
Contohnya ada sebuah network address 192.168.1.0/26. Lalu kita diharuskan untuk melakukan subnetting. Berikut adalah penyelesaiannya.Seperti yang dapat dilihat, IP Address di atas masuk dalam kategori kelas C dengan subnet mask /26 atau 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Perhitungan subnetting untuk IP address kelas C telah selesai. Anda juga bisa menggunakan contoh soal di atas untuk subnet mask lainnya. Berikut adalah subnet mask untuk kelas C.
Cara Menghitung IP Address Kelas B
Untuk melakukan subnetting IP Address kelas B, pertama-tama mari melihat tabel subnet mask di bawah ini.
Sebagai informasi, untuk CIDR /17 hingga /24 caranya sama persis dengan subnetting kelas C. Akan tetapi blok subnet yang dimasukkan langsung ke oktet ketiga, bukan oktet keempat seperti pada kelas C.
Lalu untuk CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnetnya ada pada oktet keempat. Namun setelah selesai oktet ketiga berjalan maju dari 0, 1, 2, 3 dan seterusnya.
Berikutnya kita akan membahas bagaimana cara menghitung subnetting IP Address kelas B. Pertama-tama yang kita bahas adalah CIDR /17 – /24. Sebagai contohnya adalah IP address 172.16.0.0/18 atau 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0). Maka langsung saja kita cari jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet dan juga alamat host dan broadcast yang valid.
Selanjutnya adalah contoh soal untuk IP address kelas B dengan CIDR /25 sampai /30. Kita ambil contoh network address 172.16.0.0/25. Subnet mask /25 artinya 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Perhitungan:
Cara Menghitung IP Address Kelas A
Cara menghitung subnet untuk kelas A sebenarnya sama saja. Yang membedakan adalah oktet yang dihitung. Untuk kelas A adalah 2-4 oktet (3 oktet terakhir). Lalu subnet mask yang bisa digunakan adalah subnet mask dari CIDR /8 sapai /30.
Contohnya adalah network address 10.0.0.0/16. Subnet mask /16 dapat diartikan 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Perhitungan:
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4 dan seterusnya.
Alamat host dan broadcast yang valid?
F. PERBEDAAN
Tujuan Subnetting
- Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
- Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
- Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
- Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
Fungsi Subnetting Fungsi Subnetting antara lain
- Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
- Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
- Pengelolaan yang disederhanakan.
- Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,
- Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
- Menentukan jumlah host per subnet.
- Menentukan subnet yang valid.
- Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
- Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
=.ada beberapa hal yang paling sering dicari.=
SUBNETMASK Apasi subnetmask itu ??Subnet mask adalah penentu porsi Network ID dan Host ID pada deretan kode biner. Fungsi subnet mask ini adalah untuk membedakan Network ID dengan Host ID dan menentukan alamat tujuan paket data apakah lokal atau remote.
Misal ada ip 192.168.2.172/26 maka subnetmask atau netmask nya adalah /26 =
11111111.11111111.11111111.11000000. Prefix /26 mengindikasikan biner 1 (Net
ID) berjumlah 26 dan sisanya yaitu Host ID berjumlah 6.
Dari 11111111.11111111.11111111.11000000 ini ketika didesimalkan maka didapat
subnet mask dari adalah 255.255.255.192.
TOTAL IPTotal IP ini dihitung dari Host ID. Dari contoh soal, didapat Host ID ada 6bit. Karena
IPv4 32bit jadi 32-26 sisa 6. Sehingga maksimal IP didapat 2^6=64.
Rumus menghitung maksimal IP: 2^Host ID
JUMLAH SUBNET
Jumlah subnet dihitung dari Net ID. Karena Net ID subnet /26 adalah 26 maka
Subnet ID nya 2. Loh kok bisa? Karena Net ID 26 dikurangi 24 karena kelas C jadi
2. Intinya klo kelas C dikurangi 24, kelas B dikurangi 16, kelas A dikurangi 8.
InshaAlloh akan lebih paham dalam pembahasan soal selanjutnya sob. Didapat
banyak subnetnya adalah 2^2=4 subnet.
Rumus menghitung banyak subnet dengan rumus: 2^subnet ID
MENETUKAN IP DAN BROADCAST
Karena soalnya IP 192.168.2.172, maka gak mungkin termasuk subnet/network
pertama karena 72>64. Jadi IP tersebut masuk ke subnet ke berapa ya? Kita hitung
aja kelipatan 64. IP Network pasti paling awal dan broadcast paling akhir.
Gampangnya ip network setelahnya dikurang 1 itulah broadcast.
IP Network Broadcast
1 192.168.2.0 0 192.168.2. 63
2 192.168.2. 64 192.168.2. 127
3 192.168.2. 128 192.168.2. 191
4 192.168.2. 192 192.168.2. 255
Jadi IP 192.168.2.172 masuk dalam subnet ke 3 dengan ip network 192.168.2.128
dan broadcastnya 192.168.2.191.Cara Menghitung IP Address Kelas C
Mari kita bahas cara cepat menghitung IP Address. Untuk pertama-tama dimulai dari cara menghitung subnet IP Address kelas C.
Contohnya ada sebuah network address 192.168.1.0/26. Lalu kita diharuskan untuk melakukan subnetting. Berikut adalah penyelesaiannya.Seperti yang dapat dilihat, IP Address di atas masuk dalam kategori kelas C dengan subnet mask /26 atau 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
- Jumlah subnet = 2n = 22 = 4 subnet
- Jumlah host per subnet = 2m – 2 = 26 – 2 = 62 host
- Blok subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Maka subnet selanjutnya adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128 dan 192.
- Maka langkah berikutnya adalah menentukan host dan broadcast yang valid. Untuk mengetahuinya bisa dengan membuat tabelnya. Untuk dicatat, host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet | 192.168.1.0 | 192.168.1.64 | 192.168.1.128 | 192.168.1.192 |
Host Pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.65 | 192.168.1.129 | 192.168.1.193 |
Host Terakhir | 192.168.1.62 | 192.168.1.126 | 192.168.1.190 | 192.168.1.254 |
Broadcast | 192.168.1.63 | 192.168.1.127 | 192.168.1.191 | 192.168.1.255 |
Subnet Mask | Nilai CIDR |
255.255.255.128 | /25 |
255.255.255.192 | /26 |
255.255.255.224 | /27 |
255.255.255.240 | /28 |
255.255.255.248 | /29 |
255.255.255.252 | /30 |
Untuk melakukan subnetting IP Address kelas B, pertama-tama mari melihat tabel subnet mask di bawah ini.
Subnet Mask | Nilai CIDR |
255.255.128.0 | /17 |
255.255.192.0 | /18 |
255.255.224.0 | /19 |
255.255.240.0 | /20 |
255.255.248.0 | /21 |
255.255.252.0 | /22 |
255.255.254.0 | /23 |
255.255.255.0 | /24 |
255255255128 | /25 |
255255255192 | /26 |
255255255224 | /27 |
255255255240 | /28 |
255255255248 | /29 |
255255255252 | /30 |
Sebagai informasi, untuk CIDR /17 hingga /24 caranya sama persis dengan subnetting kelas C. Akan tetapi blok subnet yang dimasukkan langsung ke oktet ketiga, bukan oktet keempat seperti pada kelas C.
Lalu untuk CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnetnya ada pada oktet keempat. Namun setelah selesai oktet ketiga berjalan maju dari 0, 1, 2, 3 dan seterusnya.
Berikutnya kita akan membahas bagaimana cara menghitung subnetting IP Address kelas B. Pertama-tama yang kita bahas adalah CIDR /17 – /24. Sebagai contohnya adalah IP address 172.16.0.0/18 atau 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0). Maka langsung saja kita cari jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet dan juga alamat host dan broadcast yang valid.
Jumlah subnet = 22 = 4 subnet.
Jumlah host per subnet = 214 – 2 = 16.382 host.
Blok subnet = 256 – 192 = 64. Subnet selanjutnya adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Maka subnet lengkapnya menjadi 0, 64, 128, 192.
Alamat host dan broadcast yang valid:
Subnet | 172.16.0.0 | 172.16.64.0 | 172.16.128.0 | 172.16.192.0 |
Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.64.1 | 172.16.128.1 | 172.16.192.1 |
Host Terakhir | 172.16.63.254 | 172.16.127.254 | 172.16.191.254 | 172.16.255.254 |
Broadcast | 172.16.63.255 | 172.16.127.255 | 172.16.191.255 | 172.16..255.255 |
Selanjutnya adalah contoh soal untuk IP address kelas B dengan CIDR /25 sampai /30. Kita ambil contoh network address 172.16.0.0/25. Subnet mask /25 artinya 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Perhitungan:
Jumlah subnet: 29 = 512 subnet.
Jumlah host per subnet : 27 – 2 = 126 host
Blok subnet = 256 – 128 = 128.
Alamat host dan broadcast yang valid.
Subnet | 172.16.0.0 | 172.16.0.128 | 172.16.1.0 | … | 172.16.255.128 |
Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.0.129 | 172.16.1.1 | … | 172.16.255.129 |
Host Terakhir | 172.16.0.126 | 172.16.0.254 | 172.16.1.126 | … | 172.16.255.254 |
Broadcast | 172.16.0.127 | 172.16.0.255 | 172.16.1.127 | … | 172.16.255.255 |
Cara Menghitung IP Address Kelas A
Cara menghitung subnet untuk kelas A sebenarnya sama saja. Yang membedakan adalah oktet yang dihitung. Untuk kelas A adalah 2-4 oktet (3 oktet terakhir). Lalu subnet mask yang bisa digunakan adalah subnet mask dari CIDR /8 sapai /30.
Contohnya adalah network address 10.0.0.0/16. Subnet mask /16 dapat diartikan 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Perhitungan:
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4 dan seterusnya.
Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet | 1. 0.0.0 | … | 1. 254.0.0 |
2. 1.0.0 | 2. 255.0.0 | ||
Host Pertama | 1. 0.0.1 | … | 1. 254.0.1 |
2. 1.0.1 | 2. 255.0.1 | ||
Host Terakhir | 1. 0.255.254 | … | 1. 254.255.254 |
2. 1.255.254 | 2. 255.255.254 | ||
Broadcast | 1. 0.255.255 | … | 1. 254.255.255 |
2. 1.255.255 | 2. 255.255.255 |
F. PERBEDAAN
- Hub adalah sebagai pengganti sinyal data dari kartu jaringan (NIC) dan sekaligus untuk penguat sinyal dalam satu jaringan.
- Switch adalah perangkat jaringan komputer yang fungsinya mirip dengan Hub hanya saja switch memiliki cakupan yang lebih besar dan kecepatan yang lebih tinggi yaitu kecepatan tertinggi hub yang masih 100 Mbps.
- Repeater adalah penguat sinyal yang bertujuan untuk mengatur agar sinyal yang diterima sama kuatnya dengan yang dipancarkan dan memperluas dua buah jaringan komputer.
- Bridge adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungakan dua buah LAN untuk mendapatkan jaringan yang efisien.
===================================================================
BAB 3
A. Perintah Dasar Switch dan Router Cisco Ada beberapa perintah dasar cisco yang wajib diketahui.
CARA MENGAKTIFKAN
Router>
Router>enable
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#
Ada beberapa hak akses ketika masuk dalam Cisco IOS:
Mengganti Hostname
Router(config)#hostname NovalRidha
NovalRidha(config)#
Meyimpan Konfigurasi
Konfigurasi agar ketika device direboot konfigurasi tidak hilang.
Router(config)#write
atau
Router(config)#copy run start
Interface IP-Address OK? Method Status Protocol
FastEthernet0/0 10.10.10.1 YES manual up up
FastEthernet0/1 12.12.12.1 YES manual up up
Loopback0 1.1.1.1 YES manual up up
Vlan1 unassigned YES unset administratively down down
ip address 1.1.1.1 255.255.255.255
!
interface FastEthernet0/0
ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
ip nat inside
duplex auto
speed auto
!
interface FastEthernet0/1
ip address 12.12.12.1 255.255.255.0
ip nat outside
duplex auto
speed auto
!
interface Vlan1
no ip address
shutdown
!
ip nat inside source static 10.10.10.2 12.12.12.12
ip classless
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 12.12.12.2
!
line con 0
!
line aux 0
!
line vty 0 4
login
!
+
end
Router#configure terminal
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#password 123
Router(config-line)#login
Ketika masuk ke device akan muncul tampilan berikut.
User Access Verification
Password:
Konfigurasi VTY (Virtual Terminal) agar device dapat ditelnet dengan
menggunakan username dan password yang spesifik.
Router(config)#username admin
Router(config)#enable password coba1
Router(config)#enable secret coba2
BAB 3
A. Perintah Dasar Switch dan Router Cisco Ada beberapa perintah dasar cisco yang wajib diketahui.
CARA MENGAKTIFKAN
Router>
Router>enable
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#
Ada beberapa hak akses ketika masuk dalam Cisco IOS:
User mode ditandai dengan tanda “>”
Previlige mode ditandai dengan tanda “#”. Untuk masuk dari user mode ke
previlige mode ketikkan perintah enable.
Global configuration mode digunakan untuk mengkonfigurasi perangkat.Mengganti Hostname
Router(config)#hostname NovalRidha
NovalRidha(config)#
Meyimpan Konfigurasi
Konfigurasi agar ketika device direboot konfigurasi tidak hilang.
Router(config)#write
atau
Router(config)#copy run start
Untuk Mereset Perangkat Cisco
Untuk mengembalikan konfigurasi ke default.
Router(config)#write erase
Perintah show ip interface brief digunakan untuk melihat informasi interface.R1#show ip interface briefInterface IP-Address OK? Method Status Protocol
FastEthernet0/0 10.10.10.1 YES manual up up
FastEthernet0/1 12.12.12.1 YES manual up up
Loopback0 1.1.1.1 YES manual up up
Vlan1 unassigned YES unset administratively down down
R1#
Perintah show running-config digunakan untuk melihat konfigurasi yang sedang
berjalan.
R1#show running-config
Building configuration...
Current configuration : 687 bytes
!
version 12.4
no service timestamps log datetime msec
no service timestamps debug datetime msec
no service password-encryption
!
hostname R1
!
spanning-tree mode pvst
!
interface Loopback0ip address 1.1.1.1 255.255.255.255
!
interface FastEthernet0/0
ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
ip nat inside
duplex auto
speed auto
!
interface FastEthernet0/1
ip address 12.12.12.1 255.255.255.0
ip nat outside
duplex auto
speed auto
!
interface Vlan1
no ip address
shutdown
!
ip nat inside source static 10.10.10.2 12.12.12.12
ip classless
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 12.12.12.2
!
line con 0
!
line aux 0
!
line vty 0 4
login
!
+
end
B. Konfigurasi Password DiCisco
Router>enableRouter#configure terminal
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#password 123
Router(config-line)#login
Ketika masuk ke device akan muncul tampilan berikut.
User Access Verification
Password:
Konfigurasi VTY (Virtual Terminal) agar device dapat ditelnet dengan
menggunakan username dan password yang spesifik.
Router(config)#username admin
Router(config)#enable password coba1
Router(config)#enable secret coba2
C.VIRTUAL VLAN
Virtual LAN (VLAN) membagi satu broadcast domain menjadi beberapa broadcast
domain, sehingga dalam satu switch bisa saja terdiri dari beberapa network. Host
yang berbeda VLAN tidak akan tersambung sehingga meningkatkan security
jaringan.
VLAN adalah fasilitas yang dimiliki oleh switch manageable, contohnya cisco. Pada
switch unmanageable, port-port nya hanya dapat digunakan untuk koneksi ke
network yang sama (satu network) sehingga tidak mendukung fasilitas VLAN.
10.10.10.10/24 20.20.20.20/24
10.10.10.11/24 20.20.20.21/24
Buatlah topologi seperti pada gambar diatas pada packet tracer. Konfigurasi VLAN
pada switch dengan VLAN10 berikan nama Marketing dan VLAN20 dengan nama
Sales.
Switch>enable
Switch#conf t
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name Marketing
Switch(config-vlan)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name Sales
Switch(config-vlan)#int f0/1
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int f0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#int f0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#int f0/4
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Untuk pengecekan,ping dari satu PC ke PC lain dan ketikkan perintah show vlan
pada switch. PC tidak bisa ping ke beda VLAN.
1) bisa klik di icon PC/laptop kemudian ping ipnya
1) bisa klik di icon PC/laptop kemudian ping ipnya
PC>ping 10.10.10.11
Pinging 10.10.10.11 with 32 bytes of data:
Reply from 10.10.10.11: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 10.10.10.11: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 10.10.10.11: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 10.10.10.11: bytes=32 time=0ms TTL=128
Ping statistics for 10.10.10.11:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
PC>ping 20.20.20.21
Pinging 20.20.20.21 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 20.20.20.21:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)
2) bisa juga langsung ketikan perintah show vlan
2) bisa juga langsung ketikan perintah show vlan
Switch#show vlan
VLAN Name Status Ports
---- -------------------------------- --------- ----------------------------
---
1 default active Fa0/5, Fa0/6, Fa0/7, Fa0/8
Fa0/9, Fa0/10, Fa0/11,
Fa0/12
Fa0/13, Fa0/14, Fa0/15,
Fa0/16
Fa0/17, Fa0/18, Fa0/19,
Fa0/20
Fa0/21, Fa0/22, Fa0/23,
Fa0/24
10 VLAN0010 active Fa0/1, Fa0/2
20 VLAN0020 active Fa0/3, Fa0/4
1002 fddi-default act/unsup
1003 token-ring-default act/unsup
1004 fddinet-default act/unsup
1005 trnet-default act/unsup
VLAN Type SAID MTU Parent RingNo BridgeNo Stp BrdgMode Trans1 Trans2
---- ----- ---------- ----- ------ ------ -------- ---- -------- ------ ----
--
1 enet 100001 1500 - - - - - 0 0
Pengertian VTP
VTP (VLAN Trunking Protokol) adalah adalah suatu protokol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan.
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN)
CONTOH TOPOLOGI YANG SAYA DESAIN ;
D. Trunking Vlan
Pengertian VTP
VTP (VLAN Trunking Protokol) adalah adalah suatu protokol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan.
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN)
CONTOH TOPOLOGI YANG SAYA DESAIN ;
SW1(config)#Vlan 10 SW1(config-vlan)#Vlan 20 SW1(config-Vlan)#Vlan 30 SW1(config-Vlan)#exit SW1(config)#int f0/1 SW1(config-if)#sw mode acc SW1(config-if)#sw acc vlan 10 SW1(config-if)#exit SW1(config)#int f0/2 SW1(config-int)#sw mode acc SW1(config-int)#sw acc vlan 20 SW1(config-int)#exit SW1(config)#int fa0/3 SW1(config-int)#sw mode acc SW1(config-int)#sw acc vlan 30 SW1(config-int)#exitC. Dynamic Route Dynamic routing adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya . Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, Tergantung keadaan jaringannya . Dengan cara ini , router router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar. Dengan kata lain ,routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis Dynamic routing mampu membuat routing tabelnya sendiri dengan berbicara ke sesama router. Untuk melakukannya ia menemukan route dan route alternatif yang berada pada network. Dynamic router bisa membuat keputusan pada route yang mana sebuah paket mencapai tujuan. Umumnya ia mengirimkan paket ke route yang paling efisien; salah satu yang menghasilkan jumlah hop lebih sedikit. Bagaimanapun, jika route macet,dynamic route dapat mengirimkan paket ke route alternatif. Tabel Routing adalah tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya
==========================================================================================SW2(config)#vlan 10 SW2(config-Vlan)#vlan 20 SW2(config-Vlan)#vlan 30 SW2(config-Vlan)#exit SW2(config)#int f0/1 SW2(config-if)#sw mode acc SW2(config-if)#sw acc vlan 10 SW2(config-if)#exit SW2(config)#int f0/2 SW2(config-if)#sw mode acc SW2(config-if)#sw acc vlan 20 SW2(config-if)#exit SW2(config)#int f0/3 SW2(config-if)#sw mode acc SW2(config-if)#sw acc vlan 30 SW2(config-if)#exit
========================================================================================== kemudian tinggal tambahkan perintah Switcport mode Trunk
SW1(config)#int f0/4 SW2(config)#int f0/4SW1(config-if)#sw mode tr SW2(config-if)#sw mode tr E. Inter-VLAN - Router on untuk menghubungkan vlan yang berbeda,dibutuhkan perangkat layer 3 baik itu Router maupun Switch.caranya gimana ???..... | Cara pertama dengan menggunakan router melalui interface.Tapi kekurangan dalam teknik ini adalah akan terjadi tabrakan data karena menggunakan satu jalur interface CONTOH : TOPOLOGI YANG SAYA BUAT SEPERTI INI
LANGSUNG KITA Eksekusi wkwkwk yang pertama kita set ROUTERnya terlebih dahulu router(config)#int fa0/0.10 router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10 router(config-subif)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.255.0 router(config-subif)#int fa0/0.20 router(config-subif)#en do 20 router(config-subif)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.255.0 untuk mengecek apakah sudah aktif ketikan perintah "show ip int brife" kemudian lakukan ping antar beda vlan :D selamat mencoba F. DHCP DHCP Menggunakan switch .Fungsi DHCP adalah memberikan IP secara otomatis.
switch(config)#ip dhcp poll vlan10 switch(dhcp-config)#network 10.10.10.0 255.255.255.0 switch(dhcp-config)#default-router 10.10.10.1 switch(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8 switch(dhcp-config)#ex switch(config)#ip dhcp poll vlan20 switch(dhcp-config)#network 20.20.20.0 255.255.255.0 switch(dhcp-config)#default-router 20.20.20.1 switch(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8 switch(dhcp-config)#ex Jika Ada IP yang menolak digunakan dalam dhcp masukkan perintah IP dhcp excluded-address switch(dhcp-config)#ip dhcp excluded-address 10.10.10.2 10.10.10.10 untuk melihat atau menampilkan hasil dari DHCP tadi silahkan anda ketikan perintah "show IP dhcp binding"
BAB 4A. STATIC ROUTE Routing merupakan suatu cara bagaimana trafik atau lalu lintas didalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ketujuan tersebut sesuai alamat yang diberikan. penggunaan default gateway dan static route dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendisain suatu jaringan,Apakah route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gatewway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks,kita dapat gunakan routing static atau kombinasi dengan menggunakan default gateway dan static route pada titik titik tertentu Cara kerja Static Route : 1) Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router 2) Router melakukan Routing berdasarkan informasi didalam tabel routing 3) digunakan untuk melewatkan data Kelebihan serta kekurangan dari Static Route *kelebihan* -} static route lebih aman daripada dynamic route static route kebal dari segala usaha hacker *kekurangan* -} Administrasinya cukup rumit daripada dynamic route Tidak cocok untuk jaringan route yang lebih besar B. DEFAULT ROUTE Default Route adalah jalur default untuk packet yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat drouting table router yang disinggahi .Jika terdapat default route yang di-SET pad router tersebut,maka paket tersebut akan mengikuti rute default yang telah ditetapkan, Tapi apabila default route tidak di-SET maka default itu akan dibuang
biasanya default route didefinisikan dengan alamat : 0.0.0.0/0Penggunaan default route ?Default route digunakan untuk melakukan routing terhadap banyak ip yang tidak memungkinkan untuk dimasukkan satu per-satu.kelebihan dan kekurangan dari default route ?kelebihan:konfigurasi yang cukup simple.cukup memasukkan 1 perintah maka semua route akan dapat dilewati.kekurangan:Terdapat routing yang tidak diperlukan, karena default route kemungkinan semua router akan menerima routing yang tidak diperlukan.hal ini dapat menaikkan penggunaan hardware dan membuat router menjadi lebih lemot/lelet.Jenis jenis dari protokol routing dynamic itu beragam ,contohnya adalah
1 RIP ( Routing Information Protocol ).2 IGRP ( Internal Gateway Routing Protocol ).3 EIGRP ( Enchanced Internal Gateway Routing Protocol ).4 OSPF ( Open Shortest Path First ).5 BGP ( Border Gateway Protocol ).nah untuk ciri ciri dynamic routing tersebut adalah
1 Router berbagi informasi routing secara otomatis2 Jumlah gateway sangat banyak .3 Routing tabel dibuat secara dinamik.4 Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll ). PENUTUP AKHIR.... OK sobat ,.sekian dari penjelasan teori step by step dari saya apa bila ada salah dalam pembuatan modul ini silahkan berkomentar ,kritik dan saran serta masukan dari kalian , Karena itu sangat lah berguna bagi saya supaya pembuatan next time nanti bisa baik dan lebih baik . Yang tau makin tau :D Yang udah tau makin nambah ilmu :D Wassalamualaikum Wr Wb sobat ....